Magento vs OpenCart vs PrestaShop
Dari sekian banyak paket software eCommerce yang sudah saya bahas dalam blog ini, saya memperkecil pilihan menjadi Magento Commerce, OpenCart, dan PrestaShop untuk dipertimbangkan menjadi paket eCommerce yang saya rekomendasikan untuk menjalankan toko online kita. Ketiganya muncul ke permukaan karena fitur-fiturnya yang cukup lengkap, berevolusi secara konsisten, dan mengikuti tren perkembangan internet. Lalu pertanyaannya adalah mau pilih yang mana?
Saya memang sering ditanya “Software eCommerce mana yang terbaik?”. Jawaban untuk pertanyaan tersebut tidaklah tunggal tapi mesti disesuaikan dengan tujuan, skenario, dan sumber daya dari masing-masing calon pedagang online. Magento Commerce sendiri tidak berada dalam satu level dengan OpenCart dan PrestaShop. Dengan kata lain target pasarnya berbeda. Sedangkan OpenCart dan PrestaShop berada dalam level yang sama, yang membuat persaingan keduanya cukup sengit.
Lainnya Tereliminasi, Kenapa?
Sebelum kita mendiskusikan lebih lanjut kira-kira mau memilih yang mana dari ketiganya, berikut saya sampaikan alasan kenapa paket-paket eCommerce lain yang sudah saya ulas di blog ini “tereliminasi” terlebih dahulu.
- WordPress
WordPress sangat bagus dipakai untuk publikasi melalui blog. Jika dipakai untuk ber-jualan online, WordPress hanya memenuhi fitur publikasinya. Sementara fitur-fitur lain seperti shopping cart dan checkout tidak terdapat dalam WordPress. Meskipun kita bisa menggunakan plug-in untuk menambahkan fungsi-fungsi ini, namun tidak optimal karena tidak dikembangkan secara bersama dengan WordPress sebagai satu kesatuan.
- Quick.Cart
Quick.Cart sebetulnya membuat perimbangan yang cukup bagus antara fungsi eCommerce dan fungsi CMS (Content Management System). Dengan perimbangan tersebut kita bisa mengisi konten produk dan berita secara berimbang dalam toko online kita. Namun, setidaknya ada dua kekurangan utama dari Quick.Cart: versi gratisnya tidak mendukung SEF (Search Engine Friendly) URL, dan menggunakan sistem berkas untuk menyimpan data.
SEF URL adalah faktor penting dalam memasarkan sebuah toko online. Toko online pada satu tahap mesti terlibat dalam berjualan tautan atau link, yang mewakili produk yang dijual. Jika tautan kita banyak dikenal melalui search engine seperti Google dan Bing, atau tautan kita banyak di-referensi oleh situs-situs lain, niscaya banyak pelanggan baru berdatangan melalui search engine atau situs referal. Peran SEF URL di sini cukup penting untuk membuat tautan kita lebih ‘bersahabat’ dengan search engine dan lebih mudah di-refer oleh situs-situs lain.
Penggunaan sistem berkas untuk menyimpan data berpengaruh kepada jumlah data yang bisa diproses dengan kecepatan akses ideal. Database seperti MySQL dibuat salah satunya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh penyimpanan dengan sistem berkas. Dengan memilih sistem berkas, Quick.Cart memiliki masalah yang berkaitan dengan penggunaan sistem berkas untuk penyimpanan data.
- CubeCart
Alasan utama CubeCart tidak dipilih karena versi gratisnya jauh lebih inferior daripada versi berbayarnya, termasuk kelangkaan fitur SEF URL. Kelihatannya versi gratis CubeCart dipakai sebagai pemancing calon customer untuk mencoba CubeCart fitur berbayar yang lebih kaya fitur dan didukung oleh tim pengembang dari CubeCart.
- osCommerce
osCommerce versi terbaru (3.0a5) memang sudah mendukung fitur SEF URL. Namun, kelemahan utama osCommerce terletak pada tampilan yang tidak mudah dikonfigurasi dengan template. Untuk mengubah tampilan osCommerce, kita perlu mengganti beberapa berkas asli osCommerce dengan berkas hasil modifikasi kita sendiri.
Lagi pula, versi terbaru (3.0a5) masih dalam tahap alpha, yang artinya masih dianggap belum stabil untuk digunakan ber-jualan online di server produksi.
- Zen Cart
Zen Cart mewarisi sebagian besar karakteristik osCommerce, karena Zen Cart dikembangkan dari osCommerce pada tahun 2003. Walaupun fitur-fiturnya melebihi osCommerce, namun sampai saat ini Zen Cart belum mendukung fitur SEF URL secara langsung. Lagipula konfigurasi awal Zen Cart menunjukkan layar dan fungsi-fungsi yang terlihat cukup kompleks untuk para pedagang online pemula.
Catatan: Sampai saat ini saya belum mengulas VirtueMart, sebuah software eCommerce lain yang cukup populer di Indonesia. Oleh karena itu, ulasan yang saya sampaikan di sini mengecualikan VirtueMart.
Pilih Magento Commerce Jika…
Magento Commerce, untuk saat ini saya nilai sebagai software eCommerce yang paling lengkap fiturnya dan fleksibel. Di samping itu, Magento Commerce juga didukung oleh Irubin Consulting/Varien, sebagai perusahaan internasional yang menyediakan layanan implementasi eCommerce dengan Magento Commerce, pada level enterprise. Dengan dukungan ini, perkembangan eCommerce pada tingkat enterprise bisa diserahkan kepada ahlinya.
Sebagai software eCommerce yang disiapkan untuk level enterprise, Magento Commerce memiliki requirement yang “agak berat”. Jumlah ruang hard disk yang dibutuhkan, jumlah memori yang dipakai, dan kebutuhan CPU pada saat menjalankan Magento Commerce, di atas rata-rata software eCommerce lainnya. Hal ini bisa dianggap sebagai batasan untuk calon pedagang online yang budget-nya pas-pasan.
Magento Commerce akan sangat tepat kita pakai apabila kita mempunyai server sendiri, atau setidaknya kita memiliki VPS (Virtual Private Server) dimana kita punya kontrol terhadap sumber daya server. Menggunakan shared hosting memang memungkinkan, tetapi karena requirement Magento Commerce yang “agak berat”, kita perlu mengkomunikasikan penggunaan Magento Commerce kepada penyedia layanan web hosting. Kita perlu menyampaikan segala resiko potensial dari penggunaan Magento Commerce, terutama penggunaan sumber daya server, agar tidak terjadi salah pengertian di kemudian hari.
Magento Commerce tergolong software eCommerce yang cukup kompleks dan perlu waktu untuk memahaminya. Jika latar belakang kita adalah IT, yang sedikit banyak tahu tentang server, software, apalagi bahasa pemrograman, Magento Commerce mungkin cukup menarik untuk dipelajari. Namun, apabila fokus kita memang hanya berjualan, kita perlu mempercayakan kepada orang lain yang memang ahli dalam implementasi Magento Commerce.